Sabtu, 10 Mei 2008

Seminar Penni Pramono


Catat waktunya:
Hari : Sabtu, 24 Mei 2008
Waktu : 13.00 WIB sampai selesai (registrasi jam 12.00)
Tempat : Ramayana Resto, lt 2
Jl Imam Bonjol 49, SOLO
Ph. 0271 – 646 643 / 666 900

Kontribusi Rp. 150.000,-, Investasi Rp. 390.00,- (3 orang), mahasiswa Rp. 75.000,- / orang.
Hari H Rp. 200.000,- (sudah termasuk: hand out, certificate, seminar kit, coffee break, dinner)
Talk Show on air SOLO Pos FM, Kamis 15 Mei 2008 jam 16.00 – 17.00 WIB

Materi Seminar
- Jenis-jenis investasi yang tengah beredar
- Cara menilai return investasi di capital market
- Investasi di sektor riil (unit usaha)
- Cross check nilai return pada prospektus proposal bisnis
- Membuat Proyeksi Kas pada proposal bisnis

Ini fakta!
Bahan makanan disinyalir akan terus naik harganya, sementara dolar digosipkan akan melemah. Emas menjadi gila-gilaan. Pada saat ekonomi dikatakan sulit, banyak jenis investasi ditawarkan berbarengan dengan banyaknya jenis bisnis baru yang muncul lewat lisensi maupun waralaba.

Reksadana, perdagangan index marak ditawarkan. Asuransi unit link sudah beberapa tahun ini menjadi primadona, karena bukan menawarkan “keuntungan” dengan adanya “kematian”, melainkan keuntungan di tangan yang langsung bisa dinikmati.

Lisensi dan waralaba menjadi rancu dan semua disebut dengan franchise. Pameran-pamerannya mengundang banyak perhatian. Banyak orang yang belum pernah memiliki unit usaha menjadi tergiur dengan tawaran yang “sangat menguntungkan” itu. Kegiatan entrepreneurship bukan hanya ditandai dengan banyaknya pelatihan kewirausahaan, tetapi juga dimarakkan dengan dukungan BI dan bank-bank yang ditunjuk untuk menangani para UKM.

Bahkan seminar menjadi entrepreneur diiming-imingi dengan slogan “Siapapun bisa”, “Orang Bodo lebih cepat menjadi kaya”, semakin menarik untuk mengundang masyarakat yang sudah dihimpit oleh keinginan keluar dari kesulitan finansial.

Pasalnya, manakah dari tawaran-tawaran tersebut yang pantas untuk dipertimbangkan? Jangan sampai slogan “Orang Bodo Lebih Cepat Kaya” berubah menjadi “Orang Bodo Lebih Cepat Menjadikan Kaya (orang lain)”.

Memilih investasi adalah hal sederhana, tetapi mesti dilakukan dengan kehati-hatian. Resiko yang sudah dikalkulasi lebih mudah ditangani daripada memilih kegiatan yang cenderung gegabah.

Take calculated risks. That is quite different from being rash (George Patton)


PROFIL PEMBICARA

Dra. Peni R. Pramono, MM adalah alumni SMP Bintang Laut tahun 1981, yang mengambil mayor pendidikan Fisika untuk S1-nya dan kemudian meraih gelar master bidang finance dari Prasetiya Mulya Jakarta dan Modern Management dari Singapore.

Sebagai pecinta lingkungan hidup, beliau menyanggupi untuk menjadi Management Representative pada proyek Sertifikasi Forest Stewardship Council di Prima Putra Bengawan, sebuah perusahan furniture yang berorientasi pada kayu reclaimed dan custom design. Peni Pramono juga menjadi managing partner sekaligus pemilik dari ILT, sebuah unit riset pendidikan yang berdasarkan ”proses pembelajaran” secara simpel dan praktis. Dibawah pimpinannya, ILT telah menetaskan lebih dari 70 buku referensi yang telah diterbitkan oleh penerbit-penerbit besar sepeti Gramedia Pustaka Utama, Elexmedia Komputindo, Maxikom dan Andi Yogya. Saat ini juga ILT juga sedang melakukan kerja sama dengan penerbit Erlangga Jakarta.

Ibu dua anak ini sendiri menyempatkan diri untuk menulis buku-buku manajemen keuangan praktis yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia Elexmedia Komputindo. Keenam bukunya yang telah terbit bahkan menjadi best seller dan dianggap memberikan wawasan baru dalam pemahaman teori keuangan. Latar belakang keilmuannya yang beragam menjadi pelengkap yang unik dalam memaparkan ilmu keuangan sehingga buku-buku beliau bukan saja menjadi mudah dipahami tetapi menjadikan keuangan sebagai topik yang menarik untuk dibahas.

Beliau juga adalah pengasuh rubrik konsultan keuangan pada majalah bisnis Pengusaha dan Majalah kelompok Media Kawasan Jakarta dan Asosiasi Bridgestone Indonesia.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Sayang lokasinya di Solo.